Sabtu, 16 April 2011

Herbal: Alternatif Ampuh Obat Diabetes



MAHONI ( Swietenia mahagoni Jacq. )
     Mahoni ditemukan tumbuh liar di hutan jati, di tempat-tempat yang dekat dengan pantai,atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung. Tanaman ini berasal dari Hindia Barat dan dapat tumbuh subur di pasir payau dekat pantai.
Pohon, tinggi 5-25 m, batangnya bulat, banyak percabangan, kayunya bergetah,dan berakar tunggang. Daun mejemuk menyirip genap. Helaian anak daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 3-15 cm. Daun muda berwarna merah, setelah tua menjadi hijau. Bunga majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga berbentuk silindris, berwarna coklat muda. Kelopak bunga lepas satu sama lain, berbentuk seperti sendok, berwarna hijau. Mahkota silindris, berwarna kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota, kepala sari berwarna putih dan kuning kecoklatan. Mahoni berbunga setelah berumur 7 ( tujuh ) tahun.


KUMIS KUCING ( Orthosiphon spicatus B.B.S )
         Kumis kucing tumbuh liar di sepanjang anak sungai dan selokan, atau di tanam di pekarangan sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.
         Terna, tahunan, tumbuh tegak, tinggi 50 – 100 cm. Batang berkayu, segiempat agak beralur, beruas, bercabang, berambut pendek atau gundul, berakar kuat.
    Daun tunggal, bulat telur, elips atau memanjang, berambut halus, tepi bergigi, ujung dan pangkal runcing, tipis, panjang 2 – 10 cm, lebar 1 – 5 cm, warnanya hijau.
Bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan, berwarna ungu pucat atau putih, benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah berupa buah kotak, bulat telur, masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna coklat.


SAMBILOTO( Androghapis paniculata [Burm.f] Nees )
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.
Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat ( kwadrangularis ) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perhubungan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung ; kecil – kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1.5 cm, lebar 0.5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil – kecil, warnanya coklat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

TAPAK DARA ( Catharanthus roseus [L.] G. Don )
      Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias. Tapak dara bisa tumbuh di tempat terbuka atau terlindung pada bermacam – macam iklim, ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.

Daun tunggal, agak tebal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang. Helai daun elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, kedua permukaan mengkilap dan berambut halus. Perbungaan majemuk, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan 5 helai mahkota bunga berbentuk terompet, warnanya ada yang putih, merah muda atau putih dengan bercak merah di tengahnya. 

PULAI ( Alstonia scholaris [L.] R. Br. )
Pulai yang termasuk suku Kamboja – kambojaan, tersebar di seluruh Nusantara. Di Jawa pulai tumbuh di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m dpl. Pulai kadang ditanam di pekarangan dekat pagar atau ditanam sebagai pohon hias.
Tanaman berbentuk pohon, tinggi 20 – 25 cm. Batang lurus, diameternya mencapai 60 cm, berkayu, percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal, tersusun melingkar 4 – 9 helai, bertangkai yang panjangnya 7.5 – 15 mm, bentuknya lonjong sampai lanset atau lonjong sampai bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah buram, tepi rata,pertulangan menyirip, panjang 10 – 23 cm, lebar 3 – 7.5 cm, warna hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai. Bunga wangi berwarna hijau terang sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat. Buah berupa buah bumbung berbentuk pita yang panjangnya 20 – 50 cm, menggantung. Biji kecil, panjang 1.5 – 2 cm, berambut pada bagian tepinya dan berjambul pada ujungnya.

DAUN SENDOK ( Plantago mayor L. )
Daun sendok merupakan gulma di perkebunan teh dan karet atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembab, kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakansalah satu dari 9 tumbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Perbungaan majemuk tersusun dalm bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil – kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 – 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji.

RAMBUTAN ( Nephelium lappaceum L. )

Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah, kadang – kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm. Rambutan merupakan tanaman dataran rendah, hingga ketinggian 300 – 600 m dpl. Pohon dengan tinggi 15 – 25 m ini mempunyai banyak cabang. Daun majemuk menyirip letaknya berseling, dengan anak daun 2 – 4 pasang. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, kecil – kecil, warnanya hijau muda. Bungan jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 4 – 5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji bentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Ada banyak jenis rambutan seperti ropiah, simacan, sinyonya, lebakbulus dan binjei. Perbanyakan dengan biji, tempelan tunas, atau dicangkok.

Tak ada salahnya Anda mencoba suplemen alami tersebut, tapi ada baiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsinya. Jika tidak ada perubahan setelah satu atau dua bulan, hentikan dan jangan buang-bunga lagi uang Anda. Salam herbal! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Herbal Diabetes Melitus - Blogger Templates, Wordpress Templates Free - by Templates para novo blogger HD TV Watch Entourage Online. Featured on Local Business Singapore