Sabtu, 16 April 2011

Gula sintesis untuk Diabetes


Alternatif untuk pantangan kencing manis adalah gula buatan. Namun, tetap saja gula buatan ini masih terasa manis meskipun harganya otomatis reatif lebih mahal dan mudah ditemui di supermarket daripada pasar tradisional atau warung kelontong.

Bila Anda menderita diabetes, Anda harus membatasi konsumsi gula. Namun, kebiasaan makan dan minum yang manis-manis seringkali sulit dihilangkan, terlebih bila semenjak kecil sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bagi banyak orang, tradisi minum wedang yang manis rasanya sulit dihilangkan.

Untuk menyiasati diabetes dengan tetap mempertahankan konsumsi yang manis, banyak orang beralih dari gula alami ke gula buatan. Iklan yang gencar juga turut mempengaruhi tingkat penerimaan gula rendah kalori tersebut di masyarakat. Namun, apakah produk sintetis tersebut aman?

Gula Alami vs Gula Sintetis 
Gula alami memiliki kadar nutrisi dan mengandung kalori hingga mencapai 4 kal/gram. Termasuk dalam jenis ini adalah gula yang terdapat pada buah-buahan, madu, sirop dan gula pasir/gula jawa. Rasa manis pada gula alami disebabkan oleh senyawa fruktosa, glukosa, sukrosa, xylitol dan gula alkohol (sorbitol dan manitol) yang ada di dalamnya. Konsumsi gula alami yang tidak dibatasi dapat membahayakan penderita diabetes karena meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

Untuk mendapatkan rasa manis tanpa menambah kalori dan menaikkan glukosa darah, manusia telah menciptakan berbagai produk gula buatan (sintetis). Berikut adalah beberapa produk gula sintetis yang kini ada di pasaran:

Sakarin
Sakarin adalah gula sintetis paling tua yang bahkan telah banyak digunakan di Eropa pada masa sulit gula pada Perang Dunia I dan II. Meskipun 300 kali lebih manis dari gula pasir, sakarin mudah dikenal karena bercita rasa logam/getir di lidah. Karena tidak diolah tubuh (langsung di buang lewat urin), sakarin tidak menambah kalori atau glukosa darah. Penelitian mengindikasikan sakarin dapat memicu kanker. Namun, tidak semua ilmuwan menyepakatinya. Beberapa negara telah melarang peredaran sakarin. Di Indonesia kita masih banyak menjumpai pemakaiannya, seperti pada cincau dan cendol yang dijual di kakilima.

Siklamat
Siklamat diluncurkan pertama kali pada tahun 1937 dan bercita rasa mirip sekali dengan gula. Sifatnya tahan panas, sehingga bila dicampur dalam makanan yang dioven atau digoreng, rasa manisnya tidak berubah. Siklamat 30 kali lebih manis dibandingkan gula pasir.

Aspartam
Aspartam ditemukan tahun 1981 dan lebih disukai karena rasanya yang lebih alami. Kini, banyak sekali minuman ringan, puding, permen dan sereal yang menggunakan aspartam sebagai pemanisnya (biasanya berlabel “diet”, seperti “diet soda”, dsb). Berbeda dengan sakarin yang tidak bernutrisi, aspartam memiliki kandungan kalori sekitar 4 kal/gram. Namun, karena rasanya yang 200 kali lebih manis dari gula pasir, sedikit sekali takaran yang diperlukan untuk setiap penyajiannya. Aspartam dibuat dari dua unsur protein yaitu asam aspartic dan phenilalanin, sehingga diolah tubuh seperti halnya protein.

Sucralose
Dikenalkan pertama kalinya pada tahun 2000, sucralose menjadi salah satu generasi terakhir pemanis buatan. Meskipun berasal dari senyawa gula pasir, sucralose 400-800 kali lebih manis dari gula pasir. Selain rasanya sangat manis, sucralose juga disukai karena tahan panas dan tidak mengandung kalori.

Semua pemanis buatan tersebut secara resmi dianggap aman karena mendapat izin diperdagangkan oleh balai pengawasan obat dan makanan. Namun, sebagai bahan kimia buatan yang tidak alami, mereka berpotensi menjadi racun bagi tubuh. Anda harus membatasi konsumsinya.

Alih-alih mempertahankan gaya hidup serba manis dengan bergantung pada pemanis buatan, sebaiknya Anda tetap memilih gula alami, namun dengan disiplin diet yang baik. Penderita diabetes tidak harus menghindari gula. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan konsumsinya agar kadar glukosa darah tidak melonjak hingga di atas normal.

Dengan tersedianya berbagai macam alternatif yang ‘buatan’ bukan berarti kita dapat menyepelekan penyakit apa pun. Pilihan gaya hidup alami dan pola makan yang lebih sehat, adalah langkah terbaik untuk menikmati hari-hari Anda.


Salam herbal :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Herbal Diabetes Melitus - Blogger Templates, Wordpress Templates Free - by Templates para novo blogger HD TV Watch Entourage Online. Featured on Local Business Singapore